Title Image

4 Kesalahan Digital Marketing yang Paling Sering Terjadi

Kesalahan digital marketing wajar terjadi mengingat betapa pesat industri ini berkembang. Marketers mungkin tak asing lagi kalau taktik atau tools baru untuk memaksimalkan usaha digital marketing kian bermunculan.

 

Saat kita menjalani sesuatu yang belum biasa kita lakukan, wajar saja apabila kita membuat kesalahan atau memiliki persepsi yang salah.

 

Ada dua jenis kesalahan digital marketing yang sering terjadi. Pertama adalah kesalahan taktis, dan kedua adalah kesalahan persepsi. Artikel kali ini akan lebih membahas kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam digital marketing.

 

 

Menghiraukan Pentingnya Traffic & Awareness

kesalahan digital marketing

 

Apabila Anda sedang menjalankan sebuah bisnis, tentunya  Anda ingin mendapat keuntungan secepat mungkin. Sayangnya, banyak yang lupa bahwa dalam digital marketing ada beberapa tahap yang harus kita lakukan sebelum menjalankan strategi yang bertujuan untuk mengkonversi audiens menjadi pembeli.

 

Untuk dapat meningkatkan penjualan secara maksimal tentunya kita harus memastikan bahwa produk yang kita tawarkan telah dikenal oleh target audiens kita. Digital marketing sebenarnya adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan di ranah digital, karenanya Anda juga harus tetap memerhatikan sales funnel.

 

Dengan mengetahui pentingnya traffic & awareness Anda dapat menghindari banyak kesalahan dalam langkah yang akan Anda ambil. Seperti yang kita ketahui, pondasi brand yang kuat ideal untuk memaksimalkan konversi.

 

 

Belum Menentukan Target Audiens Secara Jelas

 

Salah satu miskonsepsi adalah bahwa “menebarkan jaring” ke semua orang adalah cara yang paling tepat untuk meraih banyak kustomer, namun pada kenyataannya hanya akan ada beberapa orang dan kelompok yang dapat benar-benar menjadi pelanggan Anda.

 

Strategi yang tepat adalah untuk menebarkan jaring Anda pada audiens yang sudah ditentukan sebelumnya. Anda dapat mencari tahu apa tantangan yang kerap dihadapi oleh target audiens Anda, beserta dengan pola perilaku dan ketertarikan mereka. Dikatakan bahwa 90% dari bisnis yang menentukan target audiens mereka dapat mendapatkan pengetahuan tentang audiens mereka dengan lebih baik. Hal ini membantu mereka membuat keputusan bisnis yang lebih bijak kedepannya.

 

Anda tidak harus membatasi target audiens Anda kepada satu kategori saja, lho! Anda dapat membuat dua atau tiga persona untuk target audiens Anda. Dengan melakukan ini tentunya Anda dapat meminimalisir kesalahan digital marketing dan mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal.

 

 

 

Mengharapkan Hasil yang Instan

kesalahan digital marketing

 

Jangan cepat kehilangan motivasi apabila Anda tidak langsung melihat buah dari usaha digital marketing Anda. Pada dasarnya, campaign digital marketing memang butuh waktu untuk dapat memberikan hasil yang sempurna.

 

Untuk memberikan contoh, Facebook Ads biasanya membutuhkan waktu sekitar seminggu untuk mencapai success rate, sedangkan SO biasanya baru mulai menunjukkan hasil pada bulan kedua atau bulan ketiga.

 

Memang dunia digital marketing bergerak dengan sangat pesat, sehingga terkadang kita kerap melupakan fakta bahwa target kita adalah manusia bukan sebatas pengguna di media sosial atau internet. Karena nya, tentu akan memakan banyak waktu untuk membuat mereka mengenali brand Anda, terlebih lagi untuk meyakinkan mereka untuk membeli produk Anda.

 

 

Lupa untuk Mempertahankan Tingkat Retensi

 

Akuisisi memang sangat penting adanya. Tentunya agar bisnis Anda dapat berjalan dengan baik, Anda harus terus meningkatkan jumlah pembelian, bukan? 

 

Walaupun penting, mengakuisisi kustomer baru bukanlah satu-satunya orang yang akan menggunakan dan membeli produk Anda. Anda juga harus memikirkan orang yang telah menggunakan produk Anda sebelumnya. Bagaimana caranya agar mereka bersedia untuk menggunakan produk atau jasa Anda lagi? 

 

Retensi penting karena konsumen yang melakukan pembelian beruang adalah mereka yang berkemungkinan besar akan menjadi advokat brand Anda. Dari segi bisnis, mengakuisisi kustomer baru membutuhkan budget yang 6 kali lebih besar dibandingkan berusaha meretensi kustomer yang sudah ada.

 

Annisa Shafira About the author

Annisa is a Public Relations graduate from Universitas Padjadjaran and a self-proclaimed avid diarist. Her interest in writing sparked when she was a Journalist Intern in DetikCom, since then she has been passionately pouring her thoughts into writings.

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Hi, Krona's Here!