
Viral Marketing, Apakah Worth It Buat Bisnis?
Mengapa suatu konten atau iklan bisa viral, sedangkan yang lainnya tidak? Ternyata viralnya suatu konten terjadi bukan secara tiba-tiba. Melainkan ada strategi yang namanya viral marketing.
VIRAL MARKETING
Strategi pemasaran yang mengandalkan usaha audiens untuk menyebarkan konten atau iklan ke orang lain. Hal ini karena konten yang dibuat sangat menarik dan memicu emosi siapapun yang melihatnya. Dengan begitu, konten bisa tersebar lebih cepat dalam waktu singkat seperti virus.

Photo by MarsBars
Sekilas, viral marketing ini hampir mirip dengan istilah Word of Mouth (WOM) atau dari mulut ke mulut. Keduanya pun dikenal efektif menunjang brand awareness dan sales (penjualan) suatu produk.
Selain itu, strategi viral marketing juga tak hanya berlaku untuk bisnis yang besar saja. Anda yang baru memiliki bisnis kecil pun bisa menggunakan strategi ini. Asalkan, konten Anda benar-benar bisa menarik perhatian.
CONTOH VIRAL MARKETING
Pertama adalah Go-Jek, yang billboard-nya sempat viral di tahun 2017. Billboard ini sengaja dibuat sederhana, tanpa menggunakan banyak sentuhan warna dan gambar. Tapi justru karena itulah, iklan ini menarik perhatian publik.

Iklan Gojek
Dengan memasang billboard di kawasan Kuningan yang rawan dengan macet. GoJek sengaja membuat pengendara yang sedang macet-macetan, punya waktu untuk membaca tulisannya sampai selesai. Berikut adalah isinya.
KELEBIHAN
Kelebihan pada strategi viral marketing ini saling berkaitan dengan hematnya biaya iklan dan kesempatan meraih awareness yang besar. Ini dia kelebihan dari viral marketing yang wajib Anda ketahui!
1. Menghemat Biaya Iklan

Photo by TzahiV
Penyebaran konten yang tidak terbatas pada platform yang sudah dipilih menjadikan strategi marketing ini bisa menekan biaya. Konten yang viral akan mudah disebarkan oleh banyak orang secara terus menerus dengan sendirinya.
Bahkan, penyebaran konten yang biasa kita dengar, yaitu “share” ini bisa menjangkau audiens diluar target pasar Anda. Ini bisa menjadikan alasan kenapa keuntungan yang didapat bisa jauh lebih besar.
2. Brand Awareness Meningkat
Ini adalah salah satu alasan utama mengapa banyak pebisnis menyukai strategi ini. Yes, dengan konten yang viral, otomatis bisnis atau produk Anda semakin dikenal banyak orang. Apalagi kalau pesan yang disampaikan ringan, ada sentuhan keunikan, dan solutif.
3. Kesempatan Diliput Berbagai Media

Photo by Volix.media
Satu lagi, salah satu keuntungan yang bisa Anda dapatkan adalah saat iklan atau kampanye berhasil viral, Anda tak perlu mengeluarkan biaya untuk press release atau memasang iklan di berbagai media, seperti media cetak maupun online.
Bahkan menariknya lagi, media-lah yang dengan sukarela meliput atau mereview konten Anda yang viral itu. Gimana? Sudah ada ide untuk buat strategi konten belum?
KEKURANGAN
1. Sulit Diprediksi
Namanya juga “Viral” strategi, pasti punya skenario “Hit or miss” atau bisa disebut “Apakah konten yang dibuat bisa berhasil viral atau tidak?”.
Walaupun ada strateginya, Anda juga harus bisa memahami algoritma pada platform yang akan dijadikan medium untuk memposting konten jika konten atau iklan yang dibuat dalam bentuk digital.
Sulit diprediksi ini memiliki arti adalah apakah konten yang dibuat bisa viral dalam waktu singkat, membutuhkan waktu berbulan-bulan, atau bahkan tidak viral sama sekali? Jadi, Anda harus memaksimalkan strategi agar tidak menjadi konten yang sia-sia ya!
2. Dianggap Spam
Namanya juga konten viral, pasti bertebaran dimana-mana. Tahukah Anda? konten viral yang menyebar dengan intens tidak selamanya baik.
Ketika konten Anda menjadi pusat perhatian, kemungkinan besar akan muncul di berbagai tempat dan menjadi perbincangan banyak masyarakat. Ini bisa saja menimbulkan masalah baru yang memberikan kesan spam dan audiens merasa bosan.
MEMAKSIMALKAN STRATEGI VIRAL MARKETING
1. Tentukan Target Audiens dan Channel yang Tepat
Tidak ada sesuatu yang bisa viral dengan begitu saja, kecuali disebarkan oleh orang-orang yang ingin melakukannya.
Oleh karena itu, pastikan Anda menyampaikan pesan yang menarik perhatian target pasar atau audiens. Kemudian, tentukan channel atau platform yang tepat.

Photo by Natee Meepian
Ada beragam channel seperti, YouTube, Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain. Pastikan jika channel tersebut merupakan tempat dimana para target audiens Anda berada.
2. Gunakan Tools Social Media Analytics
Audiens memiliki peran penting untuk menjadikan konten Anda viral. Jadi, Anda harus tahu jenis konten seperti apa yang mereka sukai. Apakah mereka menyukai konten yang dikemas dalam bentuk video, stories, meme atau sebagainya.
Salah satu cara untuk tahu adalah dengan menggunakan bantuan tools social media analytics. Tools ini dapat memudahkan untuk mengumpulkan data aktivitas di media sosial. Termasuk melacak performa dari setiap campaign seperti jumlah likes terbanyak, komentar, klik, views dan lain-lain.

Photo by Brandwatch
Tools marketing semacam Sprout Social, Brandwatch, Hootsuite, TapInfluence, dan sebagainya bisa Anda gunakan untuk mencari insight dari setiap konten / kampanye sebelumnya yang sekiranya paling unggul. Amati hal apa yang membuat konten tersebut menarik. Kemudian analisis apa yang sekiranya bisa menjadi inspirasi di konten viral marketing selanjutnya.
3. Ciptakan Kesan Emosional dan Berkualitas

Source: Ramayana
Penelitian menunjukkan bahwa emosi lah yang jadi penggerak utama seseorang dalam mengambil keputusan. Ketika sebuah iklan bisa memicu emosi calon pelanggan, mereka pun tertarik untuk langsung mengklik, membagikan ke orang lain, memberi komentar, atau membeli.
4. Social Outreach
Ini juga menjadi salah satu cara efektif untuk memviralkan konten Anda. Caranya dengan menjangkau orang-orang yang berpengaruh di dalam industri Anda seperti influencer.

Photo by Niagahoster
Contohnya, Gojek meluncurkan iklan yang dibintangi oleh Pevita Pearce. Di iklan tersebut, Gojek mengusung konten bertema laga dengan cuplikan yang persis seperti trailer film. Namun yang menjadikannya semakin viral bukan hanya dari isi kontennya saja. Tapi Gojek juga menjangkau influencer atau orang-orang yang punya banyak followers di media sosial untuk ikut mempromosikan iklan tersebut.
Agar promosi konten bisa lebih menarik dan mudah diingat, Gojek juga membuat hashtag berupa #AntiSkipIklanGoPayPevita. Alhasil, banyak warga Twitter yang kemudian ikut menggunakan hashtag tersebut.
5. Trend Jacking
Udah pernah dengar istilah ini? Trend Jacking atau pembajakan ini memanfaatkan situasi atau isu yang tengah naik daun untuk bahan promosi. Strategi ini sering digunakan sebagai cara untuk melakukan viral marketing.
Contohnya iklan Shopee yang memparodikan presiden Jokowi ketika membagikan sepeda ke salah satu anak sekolah. Iklan dengan highlight “Sepedanya Mana?” ini juga menjadi viral karena sangat relatable dengan khas Jokowi yang hobi berbagi sepeda.

Source: Shopee
Bahkan, iklan tersebut pun berhasil menuai penghargaan di Bright Awards Indonesia 2017 dengan nominasi iklan yang paling berkesan.
Dari sekian banyaknya strategi pemasaran online, viral marketing menjadi salah satu yang menjadi prioritas banyak pebisnis. Ini dapat diaplikasikan oleh bisnis, baik besar maupun kecil. Anda juga bisa menambahkan sentuhan komedi seperti menggunakan meme sebagai strategi Marketing.
Akan tetapi, strategi ini juga memiliki beberapa kekurangan yang sebaiknya tidak Anda sepelekan. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan strategi sematang mungkin agar tidak sia-sia. Salah satunya, dengan memastikan strategi digital marketing Anda sudah efisien dan tepat sasaran.