Title Image
10 Kesalahan Dalam Influencer Marketing Yang Harus Dihindari

10 Kesalahan dalam Influencer Marketing

Di tengah perkembangan media sosial yang sangat pesat, keberadaan influencer marketing menjadi sangat penting untuk perkembangan bisnis. Tetapi terkadang target yang mereka inginkan kurang sesuai dengan apa yang diharapkan. 

 

Sebelum hal ini terjadi di kamu, apa saja kesalahan dalam influencer yang harus dihindari? Sebelum dibahas lebih lanjut, mari kita simak apa itu influencer marketing.

 

 

Influencer Marketing

Influencer marketing adalah salah satu cara sebuah brand untuk mempromosikan produk melalui endorsements atau rekomendasi dari influencer atau content creators di dunia digital.  Mudahnya, influencer marketing adalah seorang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan pembelian orang lain, karena otoritas, pengetahuan, posisi, atau yang berhubungan dengan audiensnya.

 

 

Kesalahan dalam Influencer Marketing

 

1. Lupa Memposisikan Merek Sebagai Tujuan

 

Misalkan Anda melakukan kampanye mendukung amal dan ingin mencapai target audiens Anda. Untuk mencapai tujuan ini, tidak hanya membantu membangun basis pelanggan Anda dan meningkatkan pendapatan, tetapi juga membantu menyebarkan pesan tujuan merek Anda.

 

Untuk memastikan kesuksesan, pemasar harus bekerja dengan influencer yang selaras dengan nilai dan kepribadian merek mereka.

 

Influencer Marketing

Photo by Paxels

 

2. Sasaran Kampanye Tidak Jelas

 

Sebelum menggunakan strategi ini, sebaiknya pikirkan “Apa yang ingin dicapai dengan adanya kampanye ini?”

 

Buatlah tujuan yang jelas di setiap aktivitas bisnis yang akan Anda jalankan, termasuk ketika menjalankan kampanye influencer. Jika tidak, hal ini akan mengakibatkan campaign tidak berjalan maksimal dan berakhir dengan hasil yang tidak memuaskan. Seperti Engagement Rate (ER) rendah dan ROI (Return on Investment) influencer marketing atau ROAS (Return on Advertising Spend) yang rendah.

 

3. Salah Memilih Influencer

 

Jangan langsung memilih influencer hanya karena terkenal saja, sebaiknya tentukan “Siapakah influencer yang masih berhubungan dengan produk yang akan dipromosikan?”

 

Misalkan Anda seorang pemilik brand sepatu, mungkin sangat menarik jika bekerja sama dengan artis papan atas dalam sebuah kampanye. Misalkan, sebut saja Tasya Farasya, seorang beauty vlogger yang memiliki pengikut sebanyak 5.9 juta.

 

Namun, apakah Tasya Farasya adalah orang yang tepat? Belum tentu!

 

Anda kerap sekali berfikir kalau influencer marketing hanya bicara soal jumlah. Jumlah followers lebih tepatnya. Satu kesalahan yang umum dilakukan oleh seorang pebisnis atau marketer.

 

Lakukanlah riset terkait influencer yang akan Anda ajak untuk bergabung dalam kampanye sebelum memutuskan untuk menghubunginya secara langsung.

 

Sebagai panduan, berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk memastikan rencana influencer strategis yang efektif. Di setiap langkah, pertanyaan kunci berikut yang dikurasi oleh tim strategis kami juga harus dijawab dengan hati-hati untuk memastikan implementasi yang tepat dari proses perencanaan influencer yang diusulkan.

 

Panduan KOL Influencer

Perencanaan strategis influencer marketing yang harus diikuti untuk kampanye pemasaran digital.

 

4. Tidak Mempertimbangkan Mikro-Influencer

 

Micro-influencer adalah mereka yang memiliki 10.000 – 100.000 pengikut secara umumnya.

 

Meskipun ini mungkin tampak seperti audiens yang sangat kecil, dibandingkan dengan mega-influencer dengan lebih dari satu juta pengikut, anggota audiens ini mungkin memiliki minat khusus yang sama persis dengan merek Anda.

 

Dan karena mereka memiliki lebih sedikit pengikut, influencer ini cenderung memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi dan persentase pengikut yang tinggi yang menganggap serius rekomendasi mereka. 

 

Jika merek Anda ingin meningkatkan penjualan atau tingkat konversi, ada baiknya mempertimbangkan mikro influencer.

 

5. Tidak Mempertahankan Hubungan Influencer

 

Peliharalah hubungan baik dengan influencer seusai menjalankan kampanye dengannya. Berilah mereka penghargaan dan pujian atas campaign yang telah kalian jalankan. Berfokuslah untuk membangun hubungan jangka panjang dengan mereka. 

 

Sebagai contoh sederhana, Anda dapat mendorong komunitas atau tim media sosial Anda untuk sesekali meninggalkan pesan positif di cerita Instagram para influencer.

 

6. Kualitas Gambar Yang Rendah

 

Baik untuk keperluan posting konten media sosial maupun keperluan kampanye digital , gunakanlah foto atau video dengan kualitas yang tinggi. Hal ini mempengaruhi seberapa menarik Anda sebagai brand maupun influencer, dimata audiens.

 

Anda bisa berinvestasi pada kamera atau ponsel dengan fitur kamera yang jernih dan mengikuti kelas fotografi, atau berlangganan aplikasi edit foto untuk menghasilkan foto yang menarik.

 

Influencer

Photo by Paxels

 

7. Hanya Berfokus Pada Matrik Penjualan

 

Penjualan bukan satu-satunya metrik yang digunakan untuk menilai kampanye influencer Anda. Meskipun tidak diukur secara langsung dengan penjualan, metrik seperti peningkatan kesadaran merek, peningkatan lalu lintas situs web, perolehan media, dan pengikut baru juga menunjukkan keberhasilan pemasaran.

 

8. Mengabaikan Analisis 

 

Hanya mengukur namun tidak menganalisis hasil campaign yang telah dijalankan adalah suatu kesalahan. Pasalnya, Anda harus memiliki KPI yang jelas untuk membandingkannya dengan hasil campaign yang telah dijalankan agar Anda memperoleh wawasan terkait pengguna Anda di media sosial. Disamping itu, data yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan kampanye berikutnya.

 

Analisis Kampanye KRONA

Photo by Paxels

 

9. Membuat Konten Spam

 

Spamming pengikut Anda di media sosial sama sekali tidak dapat diterima. Tidak hanya salah, tetapi juga dapat menyebabkan pelanggan Anda menolak merek Anda. Periksa juga jadwal posting influencer Anda untuk memastikan bahwa dia tidak memposting terlalu sering.

 

Postingan yang berlebihan dapat menyebabkan pengikut berhenti mengikuti merek Anda, sementara postingan yang terlalu sedikit dapat membebani penjualan. Menemukan keseimbangan yang tepat membutuhkan eksperimen.

 

10. Pertimbangkan Kompetisi

 

Dengan mengetahui campaign goals yang akan Anda buat dan influencer mana yang ingin Anda ajak untuk berkolaborasi akan membuat Anda selangkah lebih maju dari kompetitor. 

 

Ketika Anda menginvestasikan waktu untuk melakukan riset mendalam saat menentukan influencer, jangan lupa untuk melihat apakah kompetitor Anda sudah pernah atau bahkan sedang berkolaborasi dengan influencer tersebut. 

Itu dia kesalahan yang influencer marketing yang seharusnya dihindari. Optimasi digital marketing tidak sebatas menggunakan influencer. Anda bisa melakukan optimasi lainnya melalui sosial media. Ingin tahu selengkapnya? Klik disini!

adenisa

She has gained interest in Brand Marketing, Business & Digital Marketing.

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Hi, Krona's Here!