Title Image

Ini Alasan Kenapa Media Sosial Sangat Penting di Masa Pandemi

Penggunaan media sosial bagi sebuah brand untuk memaksimalkan marketing mereka memiliki peran penting apalagi di masa pandemi seperti dua tahun sebelumnya dan juga di masa “new normal” ini.

 

Sebagai Marketers sangat mustahil untuk memulai dan mengembangkan bisnis tanpa melalui media sosial sebagai sarana pemasaran apalagi ketika di masa pandemi ini.

 

Semenjak pandemi penggunaan sosial media kita sangatlah berubah yang sebagian besar dipengaruhi oleh cara Marketers memanfaatkan media sosial untuk mendukung perilaku konsumen mereka.

 

Melalui penggunaan alat digital marketing yang tepat seperti sosial media sebuah bisnis dapat menargetkan audiens dengan benar .

 

Selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana ide-ide ini bisa diaplikasikan ke khalayak ramai.

 

Sosial Media Sebagai Paradigma Kepercayaan

 

Paradigma Kepercayaan menjelaskan mengenai bagaimana sosial media memiliki dampak signifikan kepada sebuah brand. Disebabkan brand serta tim pemasaran bekerja sama untuk membangun kepercayaan konsumen.

 

Selama pandemi berlangsung, terjadinya peningkatan yang signifikan dalam penggunaan media sosial.Terutama pada media sosial seperti TikTok.

 

NextAdvisor menemukan bahwa TikTok merupakan sosial media yang menghadirkan peluang terbesar untuk networking dan menarik pengguna baru pada masa pandemi. 

 

Dalam platform Sosial Media seperti TikTok, pengguna terus menerus dimunculkan oleh berbagai macam video yang ditampilkan dalam aplikasinya setiap harinya. 

 

Untuk mempromosikan user-generated content, sebuah brand dapat menggunakan TikTok dan situs media sosial lainnya. Mereka dapat bekerja sama dengan berbagai macam influencers dan tokoh penting lainnya dalam industri mereka masing-masing. 

 

Maka dari itu Sosial Media telah berkembang menjadi channel utama antara brand dengan audiensnya yang berfungsi sebagai platform untuk membagikan trend terbaru serta barang dan jasa yang ditawarkan brand tersebut. 

 

Media Sosial memungkinkan audiens untuk berinteraksi langsung dengan brand tersebut. Tidak seperti media tradisional, yang hanya menawarkan komunikasi satu arah, media sosial memiliki dua arah komunikasi.

 

Jika suatu brand ingin audiensnya terlibat secara langsung maka brand tersebut pun harus terlibat sendiri. Yang dimaksud adalah tetap aktif dan menanggapi komentar dan pertanyaan pada posting media sosial brand tersebut dengan cara komunikasi yang tepat sesuai komunikasi strategi brand tersebut.

 

Seperti contoh gambar dibawah ini yaitu brand Burger King. Mereka tak hanya tweet tentang product dan promotion mereka tetapi mereka juga menanggapi mention orang-orang tentang Burger King.

 

 

Sebaliknya, brand juga dapat melakukan pemantauan melalui social media monitoring untuk mengawasi apa yang orang-orang bahas mengenai brand tersebut di semua platform media sosial.

 

Tentunya hal ini menjadi perubahan bagi suatu brand untuk memberikan fokus penekanan lebih. Semula dari penekanan dari konvensional menjadi pesan persuasif untuk menumbuhkan loyalitas terhadap brand.

 

“Digital Voice” Bagi Para Pengusaha

 

Digital Voice yang dimaksud ini adalah bagaimana sebuah brand memiliki personality berbeda yang diambil brand tersebut dalam komunikasinya. Secara keseluruhan, bagaimana brand membuat strategi media sosial yang kuat dimulai dengan perusahaan mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka wakili dalam strategi ini.

 

Poin penting lainnya yang ditambahkan oleh Entrepreneurs menyatakan bahwa brand yang lebih menonjol kepada konsumen di media sosial dan yang memiliki konten yang lebih mudah diingat, memiliki personality yang berbeda serta menyampaikan cerita yang menarik punya peran penting dalam strategi komunikasi mereka.

 

Mengembangkan “digital voice” yang autentik dan tentunya selaras dengan branding perusahaan dapat membangun kepercayaan dan pengakuan dengan audiens, memungkinkan key stakeholders untuk mendapatkan hal yang jelas tentang nilai-nilai perusahaan dan menghubungkan audiens lebih dalam ke brand messaging.

 

Dilansir dalam salah satu penelitian Frontiers menunjukkan bahwa 82% konsumen memiliki kepercayaan penuh terhadap seorang pengusaha. Umumnya sering terlibat dalam aktivitas sosial media atau online brand mereka sendiri.

 

Penggunaan Microblogging yang sering diterapkan oleh suatu brand dan pemilik brand tersebut dapat memberikan kepercayaan lebih terhadap audiens mereka.  

 

Selanjutnya ditemukan juga bahwa 77% konsumen bersedia mendukung serta akan melakukan pembelian barang dan jasa dari pemilik bisnis. Yang seringkali aktif terlibat dalam perdagangan digital online mereka.  

 

Alhasil kita juga bisa mempertimbangkan bahwa bagaimana sebuah bisnis merasa lebih mudah menggunakan media sosial. Sebagai alat digital marketing brand yang efisien untuk pemasaran produk mereka kedepannya. 

 

Para konsumen pun menambahkan bahwa penggunaan media sosial sebagai alat digital marketing juga  dapat meningkatkan kemampuan audiens brand untuk berinteraksi secara langsung dengan brand tersebut.

 

Media Sosial telah muncul sebagai go-to-platform bagi para wirausahawan akhir-akhir ini untuk segala hal mulai dari networking hingga menemukan komunitas bisnis.

 

Nantinya ini akan menjadi hal yang lebih umum karena transisi digital marketing ini dapat menguasai konsumen global suatu brand

 

Kesimpulan

Pandemi ini mengubah cara Marketers terhubung dengan audiens mereka, dan itu juga terlihat jelas ketika sebuah brand, pebisnis, dan influencer memiliki dampak yang signifikan pada pesan digital persuasif yang ditujukan untuk konsumen brand tersebut. 

 

Khususnya untuk keuntungan dari media sosial ini adalah memanfaatkan marketing tools yang mereka miliki. Marketing Tools media sosial ini merupakan bagian yang terbaik dalam hal meningkatkan brand awareness,  menarik traffic yang masuk. Juga meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan tingkat konversi brand tersebut.

 

Selain optimasi sosial media sebagai instrumen digital marketing, memanfaatkan Influencer Marketing juga disarankan agar produk atau brand bisa lebih diketahui oleh audiens secara maksimal.

 

Sebagai tambahan Influencer Marketing telah membuktikan bahwa mereka bisa bertahan dalam menghadapi pandemi COVID-19.  Alhasil minat brand terhadap seorang influencer media sosial mengalami peningkatan yang signifikan serta dapat menciptakan peluang baru bagi brand. 

 

Begitu juga dengan kolaborasi bersama influencer yang menjangkau audiens  secara efektif. Mereka dapat membangun kepercayaan untuk suatu brand serta, meningkatkan strategi konten Anda dan juga menambah nilai bagi audiens.

 

Yang pada akhirnya akan menciptakan hubungan yang lebih kuat lagi antara brand dengan audiens.

 

Sumber :

 

Illustrations by StorySet

Retno Dwi Lestari About the author

An International Relations Graduates, who loves to explore and learn new things especially about Digital Marketing trends and passionate in making content writing about insightful stuff around us.

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Hi, Krona's Here!